JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bahwa pendidikan harus berkaitan dengan pembentukan watak atau character building. "Orang-orang yang berkarakter kuat dan baik, apakah perseorangan, masyarakat atau bahkan bangsa, adalah mereka yang memiliki akhlak, moral, dan budi pekerti yang baik," ujar Presiden Yudhoyono dalam sambutan puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional 2010 di Istana Negara, Selasa (11/05/2010). Peringatan tahun ini mengusung tema "Pendidikan Karakter untuk Membangun Keberadaban Bangsa".
Pertanyaannya, menurut Presiden, bagaimana membentuk manusia, anak didik agar memiliki karakter seperti itu? Pertama-tama, proporsi antara teori dan praktek harus diubah. "Teori cukup sekitar 30 persen. Sisanya, harus diimbangi dengan praktik dan pembiasaan-pembiasaan untuk disiplin, tidak mudah menyerah, menghargai yang lain, dan sebagainya," ucap Presiden SBY.
Dalam pendidikan karakter, Presiden menekankan perlunya contoh dan teladan konkret. Di sekolah, misalnya, teladan harus datang dari guru. Presiden menganjurkan para pendidik dan guru SD, SMP, dan SMA untuk sungguh-sungguh memperhatikan kurikulum dan metodologi. "Saya ingin mengajak kita semua back to basic. Memang kita harus menuju pendidikan yang super modern, maju, tepat zaman. Tetapi jangan dilupakan hal-hal yang elementer, fundamental, yang basic tadi," kata Presiden.
Selain berhubungan dengan watak, Presiden mengungkapkan isu penting pendidikan yang kedua adalah kaitannya dengan kesiapan dalam menjalani kehidupan setelah seseorang selesai mengikuti pendidikan. Isu penting ketiga adalah kaitan pendidikan dan lapangan pekerjaan. "Ini juga menjadi prioritas dalam pembangunan lima tahun mendatang," kata Presiden SBY.
Lebih lanjut, Presiden mengatakan, isu yang keempat adalah bagaimana membangun masyarakat berpengetahuan atau knowledge society yang dimulai dari meningkatkan basis pengetahuan masyarakat. Sedang isu penting yang kelima adalah bagaimana membangun budaya inovasi. "The culture of innovation ini sangat diperlukan agar negara kita benar-benar menjadi negara yang maju di abad ke-21," tutur Presiden.
Puncak perayaan Hari Pendidikan Nasional 2010 ini dihadiri Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Ketua MPR Taufik Kiemas juga hadir dalam acara tersebut.
sumber : http://kemdiknas.go.id
Tidak ada komentar :
Posting Komentar